*"DIEGO RINDU AKAN TUHAN"*
Co-Pilot Sriwijaya Air Yang Jatuh Pindah Flight Agar Bisa Masuk Gereja Pagi
Diego Enrile Mamahit, Co Pilot pesawat SJ 182 yang jatuh di perairan kepulauan seribu seharusnya tidak berada di pesawat naas tersebut. Dia sebenarnya mendapat jadwal flight ke Belitung malam hari.
Kata Pierre Patrick Pangemanan, paman Diego, karena flight ke Belitung itu malam, jadinya dia ambil flight yang pukul 14.00 WIB atau Flight Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.
"Karena niatnya dia mau cepat pulang supaya besok bisa masuk gereja pagi.
Kalau dia ambil flight malam ke Belitung, otomatis dia sudah tidak bisa pulang karena sudah tidak ada flight," kata Pierre di Manado, Sabtu (Oke Zone. News. 9/1/2021).
Kerinduan Diego akan Tuhan dinyatakan melalui ibadah bersama dengan anak dan istrinya di gereja yg biasa mereka hadiri, Minggu 10 Jan'21 di Manado.
Namun Tuhan berkehendak lain, Ia mengizinkan Diego untuk bersama tinggal dengan Nya di Rumah Nya yang baka.
Diego meningalkan keteladanan dan kerinduan akan Tuhan yang mendalam bagi anak dan istrinya, juga bagi jemaat setempat dan bagi kita yg mendengar sepenggal kisah ini.
Kiranya keteladanan Diego juga mengingatkan kita untuk selalu rindu dan lapar akan Tuhan, sehingga kita selalu ingin dekat dengan Dia. Selamat jalan Diego dan selamat hari Minggu bagi kita semua.
Co-Pilot Sriwijaya Air Yang Jatuh Pindah Flight Agar Bisa Masuk Gereja Pagi
Diego Enrile Mamahit, Co Pilot pesawat SJ 182 yang jatuh di perairan kepulauan seribu seharusnya tidak berada di pesawat naas tersebut. Dia sebenarnya mendapat jadwal flight ke Belitung malam hari.
Kata Pierre Patrick Pangemanan, paman Diego, karena flight ke Belitung itu malam, jadinya dia ambil flight yang pukul 14.00 WIB atau Flight Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.
"Karena niatnya dia mau cepat pulang supaya besok bisa masuk gereja pagi.
Kalau dia ambil flight malam ke Belitung, otomatis dia sudah tidak bisa pulang karena sudah tidak ada flight," kata Pierre di Manado, Sabtu (Oke Zone. News. 9/1/2021).
Kerinduan Diego akan Tuhan dinyatakan melalui ibadah bersama dengan anak dan istrinya di gereja yg biasa mereka hadiri, Minggu 10 Jan'21 di Manado.
Namun Tuhan berkehendak lain, Ia mengizinkan Diego untuk bersama tinggal dengan Nya di Rumah Nya yang baka.
Diego meningalkan keteladanan dan kerinduan akan Tuhan yang mendalam bagi anak dan istrinya, juga bagi jemaat setempat dan bagi kita yg mendengar sepenggal kisah ini.
Kiranya keteladanan Diego juga mengingatkan kita untuk selalu rindu dan lapar akan Tuhan, sehingga kita selalu ingin dekat dengan Dia. Selamat jalan Diego dan selamat hari Minggu bagi kita semua.