TAK APA JADI CINA, ASAL BERGUNA
Petinju andalan dan kebanggaan Indonesia, Daud Yordan, berhasil membawa pulang sabuk juara tinju kelas ringan WBA Asia dan WBO Intercontinental. Dalam pertarungan di DIVS, Ekaterinburg, Rusia, Senin (23/4/2018) dini hari WIB, Daud menang KO atas lawannya dari Rusia, Pavel Malikov.
Cino adalah nama julukan pemberian yang diberikan oleh mantan pelatihnya semasa amatir, Carlos Jesus Renate Tores, asal Kuba, merujuk pada kata Chino dalam bahasa Spanyol yang berarti 'Cina', karena wajahnya yang sangat kental khas oriental (Cina).
Daud Yordan sendiri dan ayahnya, Hermanus Lay Tjun adalah orang Tionghoa-Indonesia, dan ibunya adalah orang Dayak, Nathalia.
Dia keturunan Cina (baca : Tionghoa) dia anak bangsa. Dia mengucurkan darahnya - bukan untuk sabuk juaranya pribadi - tapi demi berkumandangnya Indonesia Raya. Demi Merah Putih yang tertoreh dalam darah dan tulangnya.
Bahkan perilakunya sebagai anak bangsa sangat mengharukan, ketika di ujung acara ia mendatangi lawannya petinju tuan rumah yang masih terbaring kesakitan lalu memeluknya - sehingga memecah kebisuan dan mengundang tepuk tangan membahana dari penonton Rusia.
Daud ingin tiap tetesan darahmya di ring laga tak menetes sia-sia, darah 'Cina' anak bangsa itu harus menetes demi cintanya pada bunda pertiwi.
Kita tak bisa menolak dan tak pernah meminta dilahirkan sebagai (keturunan) Cina di negeri ini. Tapi menjadi Cina yang mengharumkan nama bangsa adalah pilihan, 100% pilihan itu di tangan kita, 100% dalam tiap tetesan darah dan peluh yang mengucur demi kebesaran bangsa.
Apapun warna kulitmu, jadilah berguna...
Selamat Daud, jangan pernah lelah mencintai Indonesia.
Sumber @Herry Tjahjono2018