*Aku Juga Ingin Bahagia*
Simon, duduk di kursi roda Ia mengidap penyakit yang mematikan dan tinggal menunggu waktu. Dia lebih banyak diam dan meratapi nasibnya.
Suatu hari dilihatnya beberapa anak kecil yang berlarian. Anak-anak itu tertawa riang dan tak terlihat raut kesedihan di wajah mereka. Seorang anak menendang bola dan masuk ke dalam kamar Simon. Anak itu berlari menemui Simon untuk meminta bolanya.
- "Hai, aku ingin bolaku."
- "Aku Simon, aku tak bisa secepatnya mengambilkan bolamu karena aku berada di atas kursi roda."
- "Panggil aku Dion… Kau sakit Simon?"
- "Ya, dokter bilang umurku tinggal sebentar lagi."
- "Kau sedih karena kau akan mati?"
- "Tentu saja."
- "Nikmatilah hidupmu seperti aku menikmati hidupku… Kau tak bertanya mengapa kepalaku botak?"
- "Oh, aku baru saja menyadarinya… Ada apa dengan kepalamu?"
- "Aku mengidap kanker otak. Aku akan mati, itu yang dokter bilang setahun silam. Tapi nyatanya aku masih bisa tertawa hingga saat ini. Berserahlah kepada Tuhanmu Simon, karena hidup dan mati hanya di tangan-Nya. Bersyukurlah bila kau masih bisa bernapas pada hari ini dan bergembiralah bersama kami."
Ada aliran hangat pada tubuh Simon. Ada kekuatan baru untuk bangkit dari kursi roda. Simon menatap senyumnya sendiri di depan cermin dan dia mendapati dirinya yang dulu telah kembali lagi. Kini Simon lebih bisa bersyukur karena masih bisa melihat matahari setiap pagi.
"Aku juga ingin bahagia," kata Simon kepada Tuhan.
*Kita pun juga berhak untuk mendapatkan kebahagiaan itu. Kita tidak perlu terlalu fokus kepada tragedi yang menimpa kita. Kita tidak perlu menatap awan hitam terlalu lama jika masih ada matahari yang bersinar di sekelilingnya.*
*Selalu ada jawaban di setiap persoalan.*
*Selalu ada matahari di balik awan-awan hitam.*
*Selalu ada jalan keluar di setiap pergumulan.*
*Selalu ada tangan yang kuat ketika beban yang dipikul berat.*
*Selalu ada kebahagiaan ketika kita mampu untuk bersyukur.*
Selamat Pagi.....
Tetaplah bersemangat!
Teruslah bertumbuh!
Teruslah belajar!
<3Ǥȏϑ βĺεѕѕ Ɣơu<3
Simon, duduk di kursi roda Ia mengidap penyakit yang mematikan dan tinggal menunggu waktu. Dia lebih banyak diam dan meratapi nasibnya.
Suatu hari dilihatnya beberapa anak kecil yang berlarian. Anak-anak itu tertawa riang dan tak terlihat raut kesedihan di wajah mereka. Seorang anak menendang bola dan masuk ke dalam kamar Simon. Anak itu berlari menemui Simon untuk meminta bolanya.
- "Hai, aku ingin bolaku."
- "Aku Simon, aku tak bisa secepatnya mengambilkan bolamu karena aku berada di atas kursi roda."
- "Panggil aku Dion… Kau sakit Simon?"
- "Ya, dokter bilang umurku tinggal sebentar lagi."
- "Kau sedih karena kau akan mati?"
- "Tentu saja."
- "Nikmatilah hidupmu seperti aku menikmati hidupku… Kau tak bertanya mengapa kepalaku botak?"
- "Oh, aku baru saja menyadarinya… Ada apa dengan kepalamu?"
- "Aku mengidap kanker otak. Aku akan mati, itu yang dokter bilang setahun silam. Tapi nyatanya aku masih bisa tertawa hingga saat ini. Berserahlah kepada Tuhanmu Simon, karena hidup dan mati hanya di tangan-Nya. Bersyukurlah bila kau masih bisa bernapas pada hari ini dan bergembiralah bersama kami."
Ada aliran hangat pada tubuh Simon. Ada kekuatan baru untuk bangkit dari kursi roda. Simon menatap senyumnya sendiri di depan cermin dan dia mendapati dirinya yang dulu telah kembali lagi. Kini Simon lebih bisa bersyukur karena masih bisa melihat matahari setiap pagi.
"Aku juga ingin bahagia," kata Simon kepada Tuhan.
*Kita pun juga berhak untuk mendapatkan kebahagiaan itu. Kita tidak perlu terlalu fokus kepada tragedi yang menimpa kita. Kita tidak perlu menatap awan hitam terlalu lama jika masih ada matahari yang bersinar di sekelilingnya.*
*Selalu ada jawaban di setiap persoalan.*
*Selalu ada matahari di balik awan-awan hitam.*
*Selalu ada jalan keluar di setiap pergumulan.*
*Selalu ada tangan yang kuat ketika beban yang dipikul berat.*
*Selalu ada kebahagiaan ketika kita mampu untuk bersyukur.*
Selamat Pagi.....
Tetaplah bersemangat!
Teruslah bertumbuh!
Teruslah belajar!
<3Ǥȏϑ βĺεѕѕ Ɣơu<3